Selasa, 13 Oktober 2009

Majapahit Kian Rusak

deroom.multiply.com
03 Februari 2009

Kerusakan situs Majapahit sebenarnya bukan berita baru, hanya saja baru-baru ini seakan terangkat gara-gara pemerintah setempat pengen mendirikan PIM (Pusat Informasi Majapahit). Hingga saat ini sayapun belum mengerti sepenuhnya, apa manfaat pendiriannya.

Jauh dari itu, dilingkungan Trowulan sendiri yang hingga kini diyakini disanalan dahulu istana megah Majapahit berdiri, masyarakat sekitar saya rasa kurang peduli dengan kelestarian Majapahit, meskipun tidak sedikit yang peduli dengannya.

Seperti yang kita ketahui, disekitar situs Majapahit, di Trowulan, terkenal dengan kerajinan Arca dan perunggu, bahkan sekarang merambah ke kerajinan batu bata. Siapa yang tahu bahwa banyak sekali perunggu yang diproduksi adalah campuran dari perunggu jaman Majapahit, baik berupa uang logam atau artefak. Barang purba tersebut dilebur dan kemudian disulap menjadi barang perunggu baru, dan tentu harganya jauh lebih mahal ketimbang perunggu murni jaman sekarang. Lalu darimana masyarakat sekitar menemukan artefak ? mudah saja, tinggal ‘macul’ disawah, koin, teko, dan artefak lainpun sering ditemukan. Fatalnya penemuan itu tidak dilaporkan pada pihak berwajib, dan malah mereka jual pada perajin perunggu. Fatalnya lagi para perajin perunggu juga menerimanya dengan imbalan. Kata mereka jika kerajinan perunggu ada campuran perunggu jaman Majapahit maka hasilnya lebih bagus dan tidak dipungkiri memang perunggu peninggalan Majapahit mutunya jauh lebih bagus. Sampai kapan perunggu-perunggu peninggalan itu terus didaur ulang ?

Diberitakan juga oleh Kompas pada 16 januari 2009, kerusakan Majapahit semakin meluas, Situs Klinterejo, Desa Klinterejo, Kecamatan Soko (terletak di jalur utama Jombang – Surabaya), Kabupaten Mojokerto banyak sekali menyimpan sandaran arca, yoni, lumpang batu, jaladwara, balok batu, dan umpak, namun hingga kini sandaran arca, yoni, lumpang batu, jaladwara, balok batu, dan umpak baru dilakukan pemotretan dan pengukuran oleh BP3. Belum ada tindakan penyelamatan, dan apakah benda-benda peninggalan itu hanya cukup dipotret saja ?

Bisa dikatakan, Trowulan adalah tempat paling strategis dalam pembelajaran tentang Majapahit. Ditempat ini banyak sekali peninggalan Majapahit mulai dari Candi Tikus, Brajang Ratu hingga Batu Segienam. Tak selayaknya jika Site yang sangat penting dan tak ternilai harganya ini rusak hanya karena tingkah masyarakat yang kurang peduli dan pemerintah yang mengorbankannya untuk program yang belum tentu hasilnya.

Memang seputar Majapahit rasanya seperti dunia komputer, tak ada habisnya diupas dan dikupas. Tapi kerusakan site inilah yang sangat dikhawatirkan dan kenapa belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Apakah pemerintah masih sibuk kampanye hingga lupa dengan tugasnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

siap berkontribusi?